Thursday, September 21, 2017
Add Comment
Please Wait...
CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK
CAIR SEDERHANA
Cara Membuat Pupuk Organik Cair Sederhana
Sudah begitu banyak artikel di internet yang membahas tentang
tata cara membuat pupuk organik cair maupun pupuk organik padat dari berbagai
macam bahan. Tekniknya semua hampir sama. Yang membedakan adalah bahan-bahan pembuatnya. Pada umumnya pembuatan pupuk organik cair dilakukan dengan
memanfaatkan barang organik bekas yang sudah tidak terpakai sebagai bahan
bakunya, antara lain:
Bahan Pupuk Organik Cair
1.
Kotoran ayam, limbah
sayuran hijau dan jerami : pupuk organik cair yang didapatkan dengan mengunakan
bahan baku ini cocok diaplikasikan sebagai perangsang pertumbuhan tunas dan
daun, karena kaya akan unsur nitrogen.
2.
Kotoran kambing,
kotoran sapi, sekam padi dan dedak : pupuk yang dihasilkan dengan bahan baku
jenis ini cocok diaplikasikan untuk pertumbuhan buah karena banyak mengandung
kalium dan fosfor.
3.
Limbah buah
seperti jambu biji busuk, pepaya busuk, dan lain sebagainya. Pupuk organik yang
dihasilkan ini hampir sama fungsinya dengan yang kedua.
4.
Gedebog/batang
pisang.
Nah, pada tulisan kali ini saya hanya akan membahas tentang cara membuat pupuk organik cair sendiri menggunakan batang pisang. Untuk yang bahan-bahan lainnya
silahkan jika anda tidak jijik dipraktekkan sendiri. Untuk teknik dan tata
caranya tidak terlalu berbeda. Kalau untuk saya pribadi karena agak jijikan
dengan yang namanya sampah limbah apalagi yang berbau busuk-busuk gitu, lebih
memilih memanfaatkan limbah batang pohon pisang yang sudah selesai dipanen.
Baiklah langsung saja kita ke inti permasalahannya,
yaitu membuat pupuk organik cair sederhana memanfaatkan batang pohon pisang.
Cara membuat Pupuk Cair Organik Sederhana dari Batang pohon
pisang
Bahan-bahan :
- Batang pohon pisang: 1 kg, pilih batang yang bagian dalam berwarna putih.
- Gula merah: 200 gram
- Bioaktivator atau EM4 : 5 ml (jika tidak ada tidak apa-apa)
- Air tanah : 3 liter
- Tong atau ember yang mempunyai tutup
- Karung bekas
Catatan :
- untuk eksperimen pertama kali saya sarankan komposisinya sedikit dulu seperti yang saya contohkan. Kalau memang berkeinginan membuatnya dalam skala yang agak banyak silahkan anda kali lipatkan saja semuanya.
- fungsi bioaktivator / EM4 adalah sebagai starter atau
pemicu awal terjadinya reaksi fermentasi. Tanpa menggunakan EM4 ini sebenarnya
tidak apa-apa, tapi kalau memang bisa mengusahakannya saya rasa akan lebih
bagus dan lebih cepat reaksi fermentasinya. Beli saja di toko-toko pertanian,
rata-rata menyediakan EM4.
Cara Membuat Pupuk Organik Cair:
· Potong batang pohon pisang menjadi potongan kecil-kecil. Masukkan dalam wadah karung bekas.· Campur gula dengan air ke dalam ember atau tong. Aduk sampai gula larut dalam air.
·
Masukkan karung
berisi cacahan batang pohon pisang tersebut ke dalam ember atau tong berisi
campuran air dan gula. Usahakan karung berisi potongan batang pohon pisang
terendam seluruhnya di dalam air.
·
Tutup rapat tong
atau ember tersebut. Letakkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung.
·
Biarkan sekitar
8-10 hari. Pastikan membuka tongnya sekali sehari untuk mengeluarkan gas yang
terbentuk dari campuran bahan-bahan pupuk tersebut, dengan cara mengaduknya.
Setelah itu tutup kembali dengan rapat.
Takaran Penggunaan Pupuk Organik Cair
Untuk menggunakan pupuk organik cair hasil pembuatan di atas, encerkan terlebih dahulu
dengan air bersih. Komposisinya: 1 bagian cairan pupuk organik cair diencerkan
dengan 20 bagian air bersih. Tetapi ada juga yang menyarankan jika penggunaan
pupuk organik cair disemprotkan pada daun, bunga atau batang maka kepekatan
pupuk organik cair yang akan disemprotkan tidak boleh lebih dari 2%. Ini
berarti untuk setiap 1 liter pupuk organik cair harus diencerkan dengan
menggunakan minimal 50 liter air. Pupuk
organik cair dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan daun, menghasilkan
buah, biji atau umbi. Setiap penyemprotan disarankan dengan interval waktu satu
minggu jika musim kering atau 3 hari sekali pada musim hujan. Namun ukuran
inipun tidak mutlak, menyesuaikan jenis tanaman yang akan disemprot.
0 Response to " "
Post a Comment
Berkomentarlah Dengan Sopan